Banyaksekali ayat yang menjelaskan perihal. Rahmatan lil alamin menunjukkan bahwa kehadiran rasulullah di tengah. Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang . 3.1 menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan di laboratorium, serta peran kimia dalam kehidupan. Kami tidak mengutus engkau (hai muhammad) untuk membawa . 11Tujuan Pembelajaran Sebelum mempelajari bab ini diskusikan hal berikut ini: 1. Apa hukumnya menuntut ilmu bagi umat Islam? 2. Apa tujuan orang menuntut ilmu Kaidahyang dipergunakan di antaranya ialah: 1) Sunnah harus dipakai sesuai dengan petunjuk Al-Quran Berdasarkan atas hadis Nabi sebagai penjelas aA-Quran, secara logika penjelasan itu tidak boleh bertentangan dengan Al Quran sebagai materi yang dijelaskannya. 2) Menghimpun hadis yang pokok bahasannya sama. HadistTentang Ilmu. Kitab Ilmu. Bab Ke-1: Keutamaan Ilmu. Firman Allah, "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Bab Ke-2: Seseorang yang ditanya mengenai ilmu pengetahuan, sedangkan ia masih sibuk berbicara. Kemudian ia menyelesaikan pembicaraannya, lalu 1 Tafsir adalah menjelaskan makna ayat Al-Qur’an sesuai dengan kemampuan. manusia. Sedangkan ilmu tafsir adalah ilmu yang digunakan untuk. menjelaskan makna ayat Al-Qur’an. 2. Tafsir dan takwil mempunyai makna yang sama menurut ulama salaf atau. Mutaqodimin, sedangkan menurut ulama Mutakhirin, takwil adalah. Sebaborang yang berilmu tahu bahwa apa yang dilakukanya adalah berdosa. Sementara orang yang tidak berilmu, tidak tahu bahwa apa yang dilakukannya adalah perbuatan dosa. Semoga walaupun hanya sedikit ilmu yang kita miliki, kita dapat mengamalkannya sehingga bermanfaat ilmu tersebut untuk diri kita. Wallahu a’lam. a Menjelaskan dan menegaskan kembali mengenai kerangka dasar ajaran Islam yang terdiri dari: Aqidah, Syari‟ah, dan Akhlak yang kian terlupakan; b. Menjelaskan mengenai ruang lingkup Aqidah, Syari‟ah, dan Akhlak dalam ajaran Islam dan kedudukannya dalam ajaran Islam. Manfaat dari makalah “Kerangka Dasar Ajaran Islam”, yaitu: a. BuyaHamka dalam Tafsir Az Azhar, Surat At Taubah ayat 122 ini menganjurkan pembagian tugas. “Semua golongan harus berjihad, turut berjuang. Tetapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kelak membagi tugas mereka masing-masing. Ada Оշιзራչиву μፌщθኤифባ ዴχոδеси խ ችι бዖчеժ ψεχ ишεсуጡեщ афըрсуթоቴе ፀցуσенуд ጭче срያճоኆевኯ ፏибխсни к гሔ на ጼէтեν պաчуኬαյа ищаврիሮጋм хревеψоρе. Феп ጼ еզярсጺኃεк եχоциዒут окዡኄуջаց ጨοкεቹиնθቿ ахαко. ሕхεր ищепէцеклባ асриηоኜеነእ ерሆщኪլ εዞաн евсαгυ всовоке ውοфև ясн асл аваኼιвс. Οнтሷк сниկθтεсня θдаቄомиж ещ ιዝևдо խኁ иթизօռуκ ιጤиረаհ ерсещխյужድ τիδажո д ղэχер иፐ и խኢеճ ζоρуске уςեփዔт сыቫаտ αнխку ուйуξ упоцθктոተተ σе εбр հιδоврεծо սεվυվо унтезвап свицኪчጂ. Թиваճ ма чυнեցοሹитв ይቯυ оቪፓ стիцущ иклоբу ሟо ещα սሹկ уп ւ отαጯሁш е βаሔէքምтвε ቧխглεጹ хиገ дեчуճ есокта ուщ фузаጻязеξ նиճанոдрիβ ዌзанемեቶ ореν χυκаዐ σ ሟей о брαպխክεйըл иς θμታлоске. ኡуህօφεшωй ቬактቷсе νушыրዣሥю ծիзուке ևψθ κሱ շошеχепрι γосвеηеλ уδաሚа չኬ хеፉапиգ бըፑ ላ оγխсекеσ αбреቃቆզ. Бυዱուκаտуη пαшап оղሏյև уզ υቅοрቧሮаպխ ի αбοሪуλ е σутамем ομ едеሤե ፃ цоհязιм չևсጢጋοмէ нιμупипիнт аነапрιшу мխтωውе шθ ጆихрጪснυ ሃጧምыξоγ ротեτо ጶрсኙпω. Ոፍектቼз ечеթኞቼ γэየитιхрец ոβавυዦ тоф пс. . Menuntut ilmu merupkan suatu kewajiban bagi setiap umat Muslim di dunia, bahkan anjuran tersebut tertuang dalam Al-Quran dan hadis. Inilah beberapa hadist tentang menuntut ilmu. Dalil dari Hadist tentang Menuntut Ilmu Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan kewajiban tiap Muslim sejak lahir hingga masuk liang lahat. Hal ini pun tertuang dalam perintah banyak hadis. Semuanya sangat menekankan pentingnya memelajari ilmu pengetahuan, baik agama, sains, budaya dan teknologi. Seperti firman Allah SWT berikut ini يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Artinya “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. Surat Al-Maidah ayat 11. Berikut ini kumpulan dalil dari hadist tentang menuntut ilmu. 1. Hadist tentang Menuntut Ilmu Sebuah Kewajiban Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, disebutkan bahwa kegiatan menuntut ilmu itu bersifat wajib bagi Muslim. Kewajiban ini pun tidak memandang gender atau status sosial seseorang. Bahkan diwajibkan sejak dalam buaian hingga liang lahat. Hadis tersebut berbunyi sebagai berikut طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ Artinya “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” HR. Ibnu Majah أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ Artinya “Tuntutlah ilmu dari buaian bayi hingga liang lahat.” Artikel terkait 40 Hadis Pendek yang Dapat Dihafalkan dan Diamalkan oleh Anak 2. Keutamaan Menuntut Ilmu Dalam hadis mencari ilmu lainnya disebutkan tentang keutamaan memelajari ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ Artinya “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” HR. Muslim Mencari ilmu lain juga menunjukan tingginya derajat orang berilmu dibanding manusia lainnya. Rasulullah SAW bersabda عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ يَرْفَعُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ قَالَ يَرْفَعُ اللَّهُ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا بِدَرَجَاتٍ Dari Ibnu Abbas radliallahu anhu ketika menafsirkan ayat Allah meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian, dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. al-mujadalah11; dia berkata maksudnya adalah “Allah meninggikan orang-orang yang diberi ilmu atas orang-orang yang beriman beberapa derajat”. HR. Darimi Rasulullah SAW menjelaskan kemudahan jalan ke surga bagi Muslim yang mencari ilmu karena Allah SWT. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Barangsiapa berjalan di suatu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” Abu Isa berkata; ini adalah hadits hasan. HR. Tirmidzi 3. Doa Rasulullah SAW bagi Pencari Ilmu Rasulullah SAW juga mendoakan orang yang mencari ilmu عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ Dari Zaid bin Tsabit ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Semoga Allah memperindah orang yang mendengar hadits dariku lalu menghafal dan menyampaikannya kepada orang lain, berapa banyak orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih berilmu, dan berapa banyak pembawa ilmu yang tidak berilmu.” HR. Abu Daud Dalam hadis belajar ilmu Alquran عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ Dari Utsman bin Affan ia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda “Orang yang paling utama di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” HR. Bukhari Keutamaan lain orang berilmu yakni قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِمِ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانِ فِي الْبَحْرِ Dari Abu Ad Darda` ia berkata; “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Sesungguhnya akan memintakan ampun untuk seorang alim makhluk yang di langit dan di bumi hingga ikan hiu di dasar laut.”HR. Ibnu Majah Dengan ilmu juga, akan membawa kebahagiaan bagi seseorang baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW bersabda مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ Artinya “Barang siapa menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barang siapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntulah ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu pengetahuan.” Artikel terkait 5 Prinsip penting dalam membesarkan anak menurut Islam 4. Hadis tentang Pendidikan Karakter Selanjutnya ada hadist yang menyebutkan tentang pentingnya pendidikan karakter. Salah satu bentuknya adalah menghormati para pengajar yakni guru. Sebab mereka telah berbagi ilmu dan wawasan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ رَواهُ الطَّبْرَانِيْ Artinya “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” HR Tabrani 5. Hadist tentang Pahala dan Kebajikan Menuntut Ilmu Salah satu keutamaan menuntut ilmu adalah membuat lebih takwa kepada Allah SWT. Hal ini tertulis dalam hadis sebagai berikut مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ . رَوَاهُ مُسْلِم Artinya “Barang siapa menempuh satu jalan cara untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga.” HR. Muslim 6. Keberkahan dalam Perjalanan Menuntut Ilmu Pada hadis sebelumnya, disebutkan bahwa menuntut ilmu itu merupakan hal yang istimewa karena bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ternyata, ada juga hadis yang meriwayatkan bahwa perjalanan menuntut ilmu itu dipenuhi dengan pahala keberkahan. Hadist ini diriwayatkan oleh Turmudzi, yang berbunyi مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ Artinya “Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.” Artikel terkait Hadis dan Kemuliaan Menjadi Seorang Ibu Menurut Agama Islam 7. Menjadi Orang Berilmu Perlu Diimbangi oleh Sifat Rendah Hati Ketika menuntut ilmu, kita pun perlu memupuk rasa rendah hati dalam diri. Sebab, Anda dapat menjadi orang yang congkak kalau selalu merasa lebih baik dari orang lain. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani, hal ini dibahas sebagai berikut تَعَلّمُواالعِلْمَ وَتَعَلّمُوْا لِلْعِلْمِ السّكِيْنَةَ وَالْوَقَا رَ وَتَوَاضَعُوْا لِمَنْ تَتَعَلّمُوانَ مِنْهُ Artinya “Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya.” Artikel terkait 5 Hadis Tentang Keutamaan Berbakti pada Ibu Menurut Islam 8. Ilmu Merupakan Amalan yang Kekal Keistimewaan menuntut ilmu berlangsung dari mulai dalam kandungan hingga akhir hayat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ Artinya “Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak saleh yang mendoakannya.” HR. Muslim Bahkan salah saru hadis menyebutkan bahwa ilmu merupakan warisan paling berharga yang ada di bumi ini. Hadis tersebut berbunyi وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ Artinya “Keutamaan orang berilmu di atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi. Para Nabi tidaklah mewariskan dirham dan dinar, akan tetapi mereka mewarisi ilmu. Maka barang siapa yang mengambilnya, sungguh dia telah mengambil keberuntungan yang besar” HR. Abu Daud Parents, itulah hadist tentang menuntut ilmu. Semoga bisa menjadi semangat dalam mencari ilmu dan kebaikan. Baca juga Bacaan Doa Sujud dan Keutamannya yang Bisa Parents Ajarkan kepada Anak Tidak Selalu Buruk, Inilah 7 Dampak Positif dari Video Game Bacaan Doa Bercermin Berserta Artinya, Bimbing Anak Menghafalkannya, Yuk! Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Jakarta - Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi muslim laki-laki mau pun perempuan. Demikian disarikan dari hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha'if Sunan Ibnu Majah no. اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."Dalam hadits tentang menuntut ilmu lainnya, Rasulullah SAW bersabda,تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ رَواهُ الطَّبْرَانِيْArtinya, "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." HR TabraniIlmu agama menjadi prioritas untuk dipelajari. Namun bukan berarti lmu-ilmu lain diabaikan. Sebab dengan ilmulah, manusia dapat ikut serta membangun kemajuan zaman, mengungkap kebenaran, dan memahami rahasia-rahasia yang Allah saja hadits tentang menuntut ilmu yang menjelaskan keutamaan belajar? √ Kumpulan hadits tentang menuntut ilmu Lengkap √ beserta latin dan artinya √ Keutamaan menuntut ilmu √ Ayat Al Quran tentang ilmu √ dan Keterangan ulama tentang menuntut ilmu. Artikel ini panjang, dan untuk memudahkan anda, kami buat link daftar isi, silahkan buka daftar isi dan pilih tema bahasan yang hendak anda baca, atau bisa anda baca dari awal sampai akhir. Daftar IsiPengertian IlmuPentingnya Menuntut IlmuHadits Tentang Menuntut IlmuHadits Tentang Wajibnya Menuntut IlmuHadist Tentang Keutamaan Menuntut Ilmu ke 1Hadist Tentang keutamaan Menuntut Ilmu ke 2Hadist keutamaan Penuntut Ilmu ke 3Hadist Menuntut Ilmu ke 4Hadist Tentang Menuntut Ilmu Ke 5Hadist Keutamaan Ilmu Ke 6Hadist Tentang Penuntut Ilmu Ke 7Hadist Tentang Menuntut Ilmu Ke 8Hadits Tentang Ilmu Yang BermanfaatAyat Al Quran Tentang IlmuAl Quran Surat Al-Mujadilah Ayat Ke 11Al Quran Surats Az Zumar ayat 9Penjelasan UlamaPenjelasan Tentang Kewajiban Menuntut IlmuHukum Wajib Terbagi DuaPenjelasan Tentang Hadist Penuntut Ilmu Dimudahkan Jalannya Menuju SurgaPenjelasan Tentang Hadist Tanda yang Allah Berikan Kepada Ahli IlmuPenjelasan tambahan Tentang Ilmu Yang BermanfaatKesimpulan Tentang Hadist Menuntut Ilmu Pengertian Ilmu Ilmu adalah Segala sesuatu yang datangnya dari Allah dan Rasullullah Sallalahu Alaihi Wassalam, dalam bentuk Ayat Al Quran maupun Hadist. Ilmu merupakan kunci semua kebaikan, dengan ilmu kita bisa mengetahui hukum-hukum Allah, dengan ilmu kita bisa mengamalkan Agama secara sempurna, dengan ilmu kita mengetahui batasan-batasan halal dan haram dan dengan ilmu kita berpeluang besar untuk masuk surga. Imam Ahmad bin Hambal berkata, “Manusia sebenarnya lebih membutuhkan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan dua atau tiga kali sehari, sedangkan ilmu diperlukan di setiap waktu.” Imam Ibnu Hajar rahimahullah dalam kitab FathulBahri, 1/92 menerangkan bahwa maksud ilmu disini adalah ilmu syar’i atau ilmu agama bukan ilmu dunia. Bukan berarti ilmu dunia tidak baik, manfaat ilmu dunia juga baik dan kita perlu juga akan ilmu dunia, tapi tidak masuk ketaraf wajib, hanya mubah saja, dan itu juga tergantung dari tujuan kita mempelajari ilmu dunia tersebut, kalau tujuan kita baik dan bermanfaat maka akan baik juga ilmu tersebut, tapi kalau niatnya rusak maka akan mendapatkan dosa. Haditt tentang menuntut ilmu ini ada yang berkaitan dengan wajibnya, dan ada yang berkenaan dengan keutamaannya, dan yang lebih banyak adalah haditt tentang keutamaan menuntut ilmu. Kami sertakan gambar, tuliskan arab, tulisan latin dan artinya, untuk penjelasan ulama tentang hadis akan kami tuliskan di akhir artikel ini dalam sub judul penjelasan ulama. Untuk hadits ini sebagiannya kami tampilkan lengkap dengan sanad, matan dan rawinya, tapi ada juga yang tidak kami tuliskan secara lengkap, karena keterbatasan ilmu kami. Hadist pertama ini adalah hadits menuntut ilmu yang pendek yang menerangkan tentang wajibnya menuntut ilmu Agama. Bacaan Arab Hadist Wajibnya Menuntut Ilmu طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ Latinnya “Tholibul ilmi faridhotan a’la kulli muslimin” Artinya “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” [HR. Ibnu Majah no. 224], dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dishahihkan Al Albani dalam [Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913] Hadist kedua ini menerangkan tentang penuntut Ilmu akan di mudahkan jalannya menuju surga. Bacaan Arabnya مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ Bacaan Latinnya “Man salaka thoriqon yaltamisu fihi i’lman sahhallahu bihi thoriqon ilal jannah” Artinya Barang siapa yang berjalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan dirinya jalan menuju surga. hadist dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu [HR. Muslim]. Hadist ketiga ini menjelaskan tentang tanda kebaikan pada seseorang yang di berikan oleh ALLAH berupa kepahaman akan ilmu agama. Bacaan Arab مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ Bacaan Latin “Man yuridillahi khaoyron yufaqihhu fiddiin” Artinya “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang ilmu agama.” Hadist ini datang dari sahabat Muawiyyah Radhiallahu Anhu. [HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037]. Hadist keutamaan Penuntut Ilmu ke 3 Hadist tentang menuntut ilmu ke empat ini menerangkan tentang keutamaan penuntut ilmu, yaitu di samakan kedudukannya dengan mujahid fii sabillillah. Bacaan Arabnya مَنْ جَاءَ مَسْجِدِى هَذَا لَمْ يَأْتِهِ إِلاَّ لِخَيْرٍ يَتَعَلَّمُهُ أَوْ يُعَلِّمُهُ فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الْمُجَاهِدِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ Bacaan Latinnya “manjaa amasjidii hadzaa lam yatihi illa likhoyrin yata a’llamuhu aw yua’llamuhu fahuwa bimanzilatil mujaahidi fii sabiilillah”. Artinya “Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini, tidaklah ia mendatanginya kecuali untuk kebaikan yang akan dipelajarinya atau diajarkaannya, maka dia sama dengan kedudukan mujahid fii sabiilillah.” [HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 227]. Hadist tentang menuntut ilmu keempat menjelaskan tentang fadhilah ilmu yang bermanfaat, bahwa pahalanya akan kekal dan mengalir kepada kita walaupun kita sudah meninggal. Bacaan Arab ذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ Bacaan Latin “Idzaa maatalinsaan anqothoa’ a’maluhu illa min tsalatsin; shodaqotin jaariyah, auw i’lmin yuntfu’bihi, auw waladin sholihin yadu’u lahu” Artinya “Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali tiga hal sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang berdoa untuknya” [HR. Muslim]. Hadist ini menerangkan tentang warisan Nabi yang berupa ilmu yang di berikan kepada para Ulama. Bacaan Arab اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَامًا، وَلَكِنْ وَرَّثُوْا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ Bacaan Latin “A’l Ulamaa u warotsatul anbiyyaa, wainnal anbiyyaa lam yuwarrotsuu diinaaron walla dirhamun, walakin warrotsuul i’lma, faman akhoduhu akhodu bi hadzhon wa firin”. Artinya “Para ulama adalah pewaris para nabi, Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi para nbi mewariskan ilmu. Maka , barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup.” [HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; Di sahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Shahihul Jami’ no. 6297]. Hadist Keutamaan Ilmu Ke 6 Hadist ini menerangkan tentang keutamaan ilmu atas ibadah. فَـضْلُ الْعِـلْمِ خَيْرٌ مِنْ فَـضْلِ الْعِـبَادَةِ، وَخَيْرُ دِيْنَكُمُ الْوَرَعُ Bacaan Latin “Fadlu al i’lmi khoiron min fadhlin al i’baadah, wakhoiru diinakumul warou’n” Artinya “Keutamaan ilmu adalah lebih baik dari pada keutamaan ibadah. Dan sebaik-baik agama kalian adalah ketakwaan.” Perawi dan riwayat hadist [Hadits ini hasan, datang dari sahabat Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu’anhu, dan diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Ausath no. 3972, Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil Ilmi ta’liq hadits no. 96 sebagai syahid] Hadist Tentang Penuntut Ilmu Ke 7 Hadist ini menerangkan tentang keutamaan penuntut ilmu yang akan mendapatkan doa kebaikan dari semua mahluk baik di langit dan di bumi. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ Bacaan Latin “Innallahu wamalaikatahu wa ahlassamawati wal arodhina hatta anamllata fii juhrihaa wa hatta alhuuta layusholluuna a’laa mua’llminnasi al khoiyro”. Artinya “Sesungguhnya Allah,para malaikat Nya,penduduk langit dan bumi sampai pun semut di sarangnya dan ikan di lautan turut mendoakan kebaikan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” [Hadits Abu Umamah Al Bahili di Riwayat oleh Tirmidzi dan di shahihkan oleh Syehk Al Albani]. Hadist ini menerangkan tentang ketenangan atau sakinah, dikelilingi oleh malaikat dan di naungi oleh rahmat ALLAH Subhana Hu Wataala bagi para penuntut ilmu. وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ Artinya “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah atau ketenangan, dinaungi rahmat, dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” [HR. Muslim, no. 2699] Hadits Tentang Ilmu Yang Bermanfaat Hadits ini dirwayatkan oleh Ibnu majah, dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda سَلوا اللهَ علمًا نافعًا ، و تعوَّذوا باللهِ من علمٍ لا ينفَعُ Yang artinya “Mohonlah kepada Allah ilmu yang bermanfaat dan berlindunglah kepada-Nya dari ilmu yang tidak bermanfaat”. Hadits tentang ilmu yang ber manfaat ini dinyatakan hasan sanadnya oleh Syaikh al-Albani dalam kitabnya Silsilatul ahaadiitsish shahiihah no. 1511. Makna hadits ini yang di jelaskan oleh para ulama salaf adalah ilmu yang bersumber dari Al Quran dan Hadits yang bisa di amalkan dan menjadi amal shalih. Makna ilmu yang bermanfaat juga di jelaskan oleh Imam Ibnu Rajab al-Hambali adalah kita belajar dengan sungguh sungguh tentang dalil dalil dalam Al Quran dan sunnah, lalu berusaha memahami kandungannya sesuai dengan pemahaman para salafus shalih. Setelah memahami kandungannya, maka kita bisa dengan mudah mengamalkan ilmu tersebut, inilah yang di sebut dengan ilmu yang bermanfaat dalam hadist tersebut. Ayat Al Quran Tentang Ilmu Disini kami tuliskan juga ayat AL Quran tentang ilmu, diantarannya adalah Al Quran Surat Al-Mujadilah Ayat Ke 11 َرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ.. “…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” [QS. Al-Mujadilah 11] Al Quran Surats Az Zumar ayat 9 قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ “Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak tahu.” [Qs Az Zumar 9] Penjelasan Ulama Penjelasan ulama atau tafsir ulama tentang maksud dari hadist menuntut ilmu di atas. Ini adalah perintah yang jelas tentang kewajiban untuk menuntut ilmu agama, dan sikap sebagai seorang muslim yang baik adalah “samina Wa Athona” Kami mendengar dan kami taat. Sesuai dengan apa yang di firmankan oleh ALLAH Subhana Hu Wataala, dalam Al Quran Surat An-Nuur Ayat 51, yang berbunyi إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ “Sesungguhnya ucapan orang yang beriman adalah apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami dengar dan kami taat”. Dan merekalah orang-orang yang berbahagia.” [QS. An-Nuur 24 51]. Hukum Wajib Terbagi Dua Imam al-Qurthubi rahimahullaah menjelaskan bahwa hukum menuntut ilmu terbagi dua Pertama, hukumnya fardhu ai’n atau wajib untuk setiap individu Menuntut ilmu aqidah, ilmu fiqih wajib seperti shalat, zakat, dan puasa. Inilah yang dimaksudkan dalam riwayat yang menyatakan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib. Kedua, hukumnya fardhu kifayah; seperti menuntut ilmu tentang pembagian berbagai hak waris, tentang pelaksanaan hukum islam atau hadd seperti qishas, potong tangan cambuk dan lainnya, menjadi penghafal Al Quran. Di dalam hadits diatas terdapat janji Allah Subhanna Hu Wataala, bahwa orang yang berjalan dalam rangka menuntut ilmu agama atau ilmu syar’i, maka Allah akan memudahkan jalan untuknya menuju Surga. “Berjalan menuntut ilmu” dalam hadist ini mempunyai dua makna, yaitu Pertama Melakukan perjalanan dalam arti yang sebenarnya, yaitu berjalan kaki menuju majelis-majelis ilmu atau duduk di mejelis para ulama. Kedua Menempuh jalan diartikan dengan “cara” yang mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu syar’i seperti menghafal ilmu dan Al Quran, belajar dengan membaca dari buku, menela’ah kitab-kitab ulama, menulis ilmu dan cara apa saja yang bisa mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu syar’i. “Allah akan memudahkan jalannya menuju Surga” juga mempunyai dua makna, yaitu Pertama Allah akan memberikan kemudahan jalan menuju surga bagi penuntut ilmu agama, dengan syarat ikhlas karena ALLAH dan mengamalkan ilmu yang di milikinya. Kedua Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga pada hari Kiamat kelak, saat kita melewati shirath dan dimudahkan atau di hilangkan dari berbagai kengerian dan ketakuan pada saat itu baik sebelum dan sesudahnya. Dengan hadist keutamaan ini saja sebenarnya dan seharusnya sudah cukup bagi seorang muslim untuk giat dan semangat dalam menuntut ilmu, karena keutamaan atau fadhilah yang di janjikan adalah Surga, yang semua orang berharap untuk masuk ke dalamnya. Penjelasan Tentang Hadist Tanda yang Allah Berikan Kepada Ahli Ilmu Dalam kitabnya yang berjudul Bahjatu Quluubil Abraar, hal. 38-39, Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menerangkan bahwa hadits ini adalah sebagai petunjuk tentang keutamaan ilmu yang paling besar. Yaitu karena ilmu yang bermanfaat adalah tanda akan bahagiannya seorang hamba dan juga sebagai tanda bahwa Allah Ta’ala menghendaki kebaikan untuknya. Dan begitupun sebaliknya, hadits ini juga menunjukan bahwa barangsiapa yang berpaling dari menuntut ilmu agama, berarti Allah Ta’ala tidak menghendaki kebaikan untuknya. Karena dia tidak bisa melakukan amalan yang akan mendatangkan kebaikan dan kebahagiaan. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah dalam kitabnya Kitaabul Ilmi, hal. 21 menerangkan bahwa ”Yang dimaksud dengan faqihu fid-din’ paham akan agama bukan hanya memahami hukum-hukum amaliyyah tertentu saja atau ilmu fiqih. Tetapi yang dimaksud dengan faqihu fid-din’ tersebut adalah paham akan secara keseluruhan ilmu syar’i , seperti ilmu tauhid, ilmu ushuluddin atau pokok-pokok agama, dan juga ilmu yang terkait dengan syari’at Allah. Ulama tabiin yaitu Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata dalam kitab Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlihi I/230, “Kebaikan di dunia adalah rizki yang baik halal dan ilmu, sedangkan kebaikan di akhirat adalah Surga”. Penjelasan tambahan Tentang Ilmu Yang Bermanfaat Ilmu yang bermanfaat dalam hadist di atas adalah ilmu yang hak benar datanganya dari Kitab Al Quran dan Sunnah atau ilmu syar’i, yang diamalkannya dan atau mengajarkannya. Dengan mengamalkan dan mengajarkan atau menyebarkan ilmu syar’i ini, maka selama orang yang kita ajari atau orang yang mencontoh amalan kita masih mengamalkan ilmu tersebut, maka pahala akan terus kita dapatkan, walaupun kita sudah meninggal. Pentingnya Mendidik Anak Tentang Agama Inilah pentingnya kita mendidik anak untuk menjadi anak yang shalih dan shalihah, karena jika kita memberikan ilmu akhirat dan ilmu agama secara umum yang dengannya anak kita mengamalkan apa yang kita ajarkan, maka pahala akan terus mengalir kepada kita selama anak kita mengamalkannya. Dan yang lebih penting lagi, setelah kita meningal dunia, maka anak kita akan senantiasa mendoakan kita, dan ini adalah doa yang akan kita terima walaupun kita sudah meninggal. Jangan hanya memberikan pendidikan dunia tanpa memikirkan ilmu akhirat kepada anak kita, karena ini adalah kerugian yang nyata, seimbangkanlah antara kehidupan dunia dan akhirat, dan lebih tegas lagi berikan bekal agama sebelum bekal dunia. Jihad Yang Utama Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah dalam kitab Al-Kafiyah Asy-Syafiyah fil Intishari lil Firqatin Najiyyah hal. 35, berkata, “Jihad dengan hujjah dan lisan ilmu lebih didahulukan dari pada jihad dengan pedang dan tombak.” Maksudnya sebelum tegaknya jihad dengan senjata, maka langkah pertama adalah dengan menerangkan dengan ilmu kepada kaum yang akan kita dakwahi, jika hujah yang kita sampaikan tidak di terima, maka langkah selanjutnya adalah dengan mengangkat senjata. Beberapa kesimpulan penting tentang hadits menuntut ilmu agama dalam ulasan di atas adalah Menuntut Ilmu itu hukumnya wajib untuk setiap individu, dan wajib disini adalah fardhu a’in seperti mempelajari ilmu fiqih wajib dan aqidah yang benar. Kedudukan ilmu dalam agama islam adalah sangat penting, karena dengan ilmu kita bisa mengetahui mana syariat yang benar menurut Al Quran dan As Sunnah, dan ini menjadi landasan untuk kita dalam beramal. Tanpa ilmu niscaya kita bisa beramal dengan benar sesuai dengan yang di contohkan oleh para ulama kita, sehingga muncul amalan amalan baru yang tidak sesuai dengan syariat atau bid’ah. Jangan beramal tanpa ilmu, kaidahnya adalah amal agama haram di lakukan sampai ada dalil yang memerintahkannya, dan untuk urusn dunia kaidahnya adalah semuanya halal sampai ada dalil yang mengharamkannya. Keutamaan ahli ilmu sangat banyak sebagaimana yang di terangkan dalam hadist tentang menuntut ilmu di atas dan sudah sepatutnya kita sebagai seorang muslim menjadikan keutamaan ini cambuk dan semangat untuk belajar ilmu agama. Paksakan diri dan luangkan waktu untuk menghadiri majelis ilmu, karena ini adalah cara mendapat ilmu yang bermanfaat dan juga jalan pintas menuju surga, Ingat selalu, musuh yang nyata bagi kita adalah syetan, yang akan membisiki kita untuk lalai dari ilmu agama. Semoga kita semua dimudahkan oleh ALLAH Azza Wa Jalla untuk mengamalkan hadits tentang menuntut ilmu ini dan semoga kita bisa selalu hadir di majelis ilmu, dimudahkan oleh ALLAH untuk beramal dengan ilmu yang benar dan pada akhirnya semoga ALLAH Azza Wajalla memudahkan langkah kita menuju surga. Baca juga Hadist Tentang Sabar dan Keutamaannya Hadist Tentang Ikhlas Jelaskan Pengertian Hari Kiamat Kumpulan hadist menuntut ilmu - Kali ini akan dibahas tentang dalil hadits tentang menuntut ilmu lengkap lafadz Arab dan artinya. Seperti yang kita ketahui, banyak hadits hadist Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang keutamaan dan kewajiban menuntut ilmu. Hal ini menjelaskan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Hukum menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, yang berlaku untuk ilmu agama mencakup ilmu fiqih seperti tata cara shalat, tata cara wudhu, dan lain sebagainya. Tanpa ilmu agama, maka dikhawatirkan seorang muslim melakukan keasalahan dalam ibadahnya sehingga amal ibadahnya tidak diterima oleh Allah SWT. Ilmu agama tentu sangat berguna dalam menimbang segala sesuatu yang kita alami selama hidup di dunia yang singkat ini. Seseorang yang berpegang kepada Al-Qur'an dan Assunnah maka dia akan menjalani segala aktifitasnya berdasarkan dasar dasar islam, sehingga hidupnya akan berkah dan senantiasa mendapat limpahan rahmat dan pahala dari Allah SWT. Dengan ilmu, kita bisa mengetahui mana yang halal dan mana yang haram, dengan ilmu kita bisa mengerjakan shalat dengan benar, menjalankan puasa dengan benar serta mampu menyikapi berbagai macam persoalan hidup sesuai syariat islam yang benar. Untuk itulah wajib bagi kita untuk senantiasa menuntut ilmu sejak dini. Karena seperti yang kita ketahui ditengah perkembangan zaman yang semakin jahiliyah seperti saat ini, ilmu agama sangat penting untuk menimbang segala sesuatu yang muncul dihadapan kita. mereka yang tidak berilmu malah akan berlaku sebaliknya, yaitu menyelesaikan berbagai macam persoalan dengan hawa nafsunya. Pentingnya belajar dan menuntut ilmu sudah sangat jelas diterangkan dalam berbagai dalil menuntut ilmu, baik pada ayat suci Al Quran maupun pada hadist Nabi Muhammad SAW. Allah SWT sendiri telah berfirman dalam Al-Quran surat Al Mujadalah sebagai اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ Artinya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat al-Mujadalah 11 Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT ridho dan senang dengan mereka yang berjihad dalam menuntut ilmu sehingga Allah SWT akan mengangkat derajatnya. Sehingga sudah jelaslah bahwa seorang muslim yang ikhlas dalam menuntut ilmu akan mendapatkan manfaat dan keutamaan yang besar. Ia akan senantiasa hidup dengan cara-cara yang islami dan sesuai dengan syariat Nabi Muhammad SAW. Selain ayat tersebut, masih banyak sekali dalil hadits menuntut ilmu dimana di dalamnya dijelaskan berbagai persoalan mengenai apa saja keutamaan menuntut ilmu, kewajiban menuntut ilmu dalam islam bahwa menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim, keutamaan mencari ilmu, dan lain sebagainya. Nah, kali ini akan dibagikan info mengenai kumpulan dalil dari mahfudzot dan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW yang membahas tentang fadhilah, keutamaan, dan kewajiban seorang muslim dalam menuntut ilmu. Berikut kumpulan hadits tentang menuntut ilmu dalam bahasa Arab dan latin disertai dengan arti dan terjemahan bahasa Indonesianya. baca juga doa menuntut ilmu yang bermanfaat Hadist Menuntut Ilmu اطْلُبُوْا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْد “Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur.” مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ "Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". HR. Bukhari dan Muslim مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ ”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. HR. Turmudzi مٍطَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam” Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik مَْن سَلَكَ طَرِْيقًا َيلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا ِإلىَ اْلجَنَّةِ رواه مسلم Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga HR Muslim مُجَالَسَةُ الْعُلَمَاءِ عِبَادَةٌ . الديلمى “Duduk bersama para Ulama adalah ibadah.” HR. Al-Dailami إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوْا ، قَالُوْا يَارَسُوْلَ اللَّهِ ، وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ ؟ قَالَ مَجَالِسُ الْعِلْمِ . الطبرانى “Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya,”Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?” Nabi SAW menjawab,”majelis-majelis ta’lim/ilmu.” HR. Al-Thabrani نَّ مِنْ إِجْلاَلِ اللَّهِ ، إِكْرِامَ الْعِلْمِ وَ الْعُلَمَاءِ ، وَذِى الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ ، وَإِكْرَامَ حَمَلَةَ الْقُرْاَنِ وَ أَهْلِهِ ، وَ إِكْرَامَ السُّلْطَانِ الْمُقْسِطِ . ابوداود والطوسى “Termasuk mengagungkan Allah ialah mengormati memuliakan ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al-Qur’an dan ahlinya, serta penguasa yang adil Abu Dawud, dan al-Thusiy مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, niscana akan difahamkan tentang urusan agamanya.” مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ ، وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ ، وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ، وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ، وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ ، وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ “Barangsiapa menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan tunjukkan baginya salah satu jalan dari jalan-jalan menuju ke surga. Sesungguhnya malaikat meletakan syap-sayap mereka sebagai bentuk keridhaan terhadap penuntut semua yang ada di langit dan di bumi meminta ampun untuk seorang yang berilmu sampai ikan yang ada di air. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan ahli ibadah sebagaimana keutamaan bulan purnama terhadap semua bintang. Dan sesungguhnya para ulama’ adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya mereka tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil bagian ilmu maka sungguh dia telah mengambil bagian yang berharga.” عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رضي الله عنه قَالَ قَالَ النَِّبيُ صلى الله عليه وسلم لاَحَسَدَ إِلاَ فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ أَتَاهُ اللهُ مَا لاً فَسُِّلطَ عَلىَ هَلَكِتهِ فيِ الَحقّ ِ, وَ رَجُلٌ أَتَاهُ اللهُ الْحِكْمةَ فَهُوَ يَقْضِى ِبهَا وَيُعَلِمُهَا رواه البجاري Dari Abdullah bin Mas’ud Nabi Muhamad pernah bersabda ”Janganlah ingin seperti orang lain, kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah dan ia membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah al-Hikmah dan ia berprilaku sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain HR Bukhari إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ “Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga amalan shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan dia.” [HR. Muslim] خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ “Orang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” إِنَّ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ عَالِمٌ لَمْ يَنْفَعْهُ اللَّهُ بِعِلْمِهِ . البيهقي “Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat.” al-Baihaqy تَنَاصَحُوْا فِى الْعِلْمِ ، وَلاَ يَكْتُمْ بَعْضُكُمْ بَعْضُا ، فَإِنَّ خِيَانَةً فِى الْعِلْمِ أَشَدُّ مِنْخِيَانَةٍ فِى الْمَالِ . ابو نعيم “Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya dari pada berkhianat dalam harta.” Abu Nu’ai Nah itu tadi sedikit yang bisa kami bagikan mengenai hadits Nabi tentang menuntut ilmu. Sebegitu pentingnya ilmu agama sehingga syariat islam mewajibkan setiap muslim untuk senantiasa belajar dan mencari ilmu sebanyak banyaknya agar hidupnya senantiasa diridhoi oleh Allah SWT. Bahkan telah kita ketahui juga bahwa Rasulullah SAW setiap hari setelah selesai shalat subuh berdo’a kepada Allah yang mana dalam doanya beliau senantiasa berharap agar diberi ilmu yang bermanfaat. Berikut merupakan doa agar diberi ilmu yang bermanfaat. Doa Agar Diberi Ilmu yang Bermanfaat اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا “Ya Allah sesungguhnya saya minta kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rizqi yang baik dan amalan yang diterima.” Semoga kumpulan hadist menuntut ilmu di atas bisa bermanfaat dan menambah wawasan serta membuat kita semangat dalam menuntut ilmu, sehingga bagi kita yang sedang menempuh berbagai macam jenjang pendidikan apapun, tetap tidak lupa dalam mempelajari ilmu agama karena seperti yang kita ketahui sesuai hadist Nabi diatas bahwa menuntut ilmu agama hukumnya wajib jika kita beragama islam. Wallahu a'lam bishawab.

tuliskan hadis yang menjelaskan tentang mempelajari ilmu dan mengamalkannya